Senin, 14 Juli 2008

Perempuan di Ujung Jalan


Berdekil legam terbakar matahari

Menunggu angin menyapu angan menerbangkan mimpi

Asa yang hingga kini tak jua bersua

Hampir separuh umur direlakannya kikis

Melupakan getirnya kisah pilu kala remang-remang

Tak sanggup melawan…tak kuasa menangkis

Hingga terkoyak-koyak…habis…hilang…sakit…

Perih itu masih terasakan

Waktu tak bisa merubah semuanya menjadi lebih baik

Kini tawanya lepas tak terbatas

Tangisnya berderai terkuras

Sesaat tertawa kemudian menangis…terus

Sampai matahari membenam letih bersinar

Perempuan itu…masih di ujung jalan…

Aek Nabara, 26 Juni 2008

Tidak ada komentar: