Senin, 20 Oktober 2008

Biar Selamanya Menjadi Sepi

Sepi meluruhkan segenap rasa inginku bermimpi tentangmu
Meski malam tak henti mengajakku menikmati indahnya tidur
Menitip salam alam yang terhembus bersama angin
Hampir menerbangkanku ke langit yang biru dan teramat putih
Mengosongkan setiap sisi ruang batinku yang berjelaga
Aku tersudut diantara reruntuhan asa yang tinggal puing
Menelungkup menghadap keringnya hati berbalut luka
Duniaku seperti berhenti seketika saat perlahan bayangmu menjauh
Dan kini aku sendiri dengan sebongkah kerinduan yang semu
Semakin pedih…semakin sakit…semakin ku merasa sendiri
Hingga waktu membunuh cintaku yang tinggal sesaat
Takkubiarkan semuanya kembali mengisi relung hariku
Biar selamanya menjadi sepi…menjadi abu yang terbang tertiup angin
Entah kemana…pun hanya sekadar menjelma dalam mimpiku
Sampai bumi menjadi rumahku…menjadi ranjangku dalam keabadian…

3 komentar:

Anonim mengatakan...

nice poem :)

meme story mengatakan...

kok melow ya jeng...

fien prasetyo mengatakan...

@erik
thx a lot

@meme
iya ya me, br nyadar, kq puisi ni berasa agk "ngeri" yak ???