Rabu, 08 Oktober 2008

Aku Ingin Orgasme

Setiap kali malam temaram datang perlahan
Membunuh hingar dengan sebatang lilin
Merangkak dengan tubuh telanjang
Hingga mata tak lagi sanggup melihat dunia
Meraba dan memainkan apa saja yang hanya bisa dirasa
Angin yang menyapu dingin, selalu mengganggu
Tak bergeming…
Desah demi desah selalu saja dia
Dan ini berlalu…usai…
Dia tersenyum dalam orgasme
Aku terpekur di sudut hasrat yang tak terjawab
Seperti malam-malam lalu…
Kenikmatan itu selalu menjadi miliknya, saja !!!

10 komentar:

Haris mengatakan...

Duh Fien... andai saja dia memahami bagaimana membangkitkan hasrat wanita. Andai dia dapat mengendalikan hasratnya, andai dia mengetahui tekniknya...
Hemmm... sungguh.. akan lebih mudah kenkmatan dan kepuasan itu akan diraih bersama.

Haris mengatakan...

Fien, anak saya yang perempuan (5 th) paling senang pas liat blog ini. Karena ada gambar barbie-nya. Sampai dibandingkan dengan gambar barbie di tas sekolahnya.

Salam

fien prasetyo mengatakan...

faktanya mas, msh bnyk ibu2 yg dah pny bnyk anak tp gak prnh ngerasain orgasme...kasian kn perempuan ??? ni salah satu prjuangan membela hak perempuan juga mas...semoga!

hihihi... da jg bpk2 yg komen sama ma mas erik, ktnya anak perempuannya suka ma themes blog ni..salam knal unt anaknya ya...

catatan salwangga mengatakan...

itu sih hanya soal sudut pandang saja. komunikasi, intinya. dan, komunisasi tidak perlu harus melalui perbincangan.

sal pernah baca "kado pernikahan buat isteriku", dan, sudah beberapa kali sal beli buku itu (lumayan tebal) untuk kado pernikahan teman-teman.

di dalam buku itu juga dikupas mengenai "kenikmatan milik (hak) bersama".

so, memang indah saat meminta lantas diberi. tapi, lebih nikmat lagi apabila belum sempat meminta sudah diberi.

fien prasetyo mengatakan...

iy, bnr mas, komunikasi itu mmg penting bgt, palagi kl ditindaklanjuti dg pngertian dan perbuatan tentunya...@salam

Haris mengatakan...

Saya juga suka nanyain sama temen sekantor masalah ini, bener kata Fien... kebanyakan mereka gak tau apalagi ngerasain orgasme. Hal itu karena yang laki gak tau atau gak mau tau mengenai hal itu. Yang wanita juga gak pernah berani membicarakan hal itu. Akhirnya sang istri hanya menjalankan sebagai sekedar rutinitas belaka, sebagai yang harus dilakukan jika suami meminta. Kasihan ya..
Padahal kenikmatan itu mestinya bisa dinikmati mereka berdua. Keduanya bisa memperoleh orgasme tsb.

fien prasetyo mengatakan...

dsini jelas adanya stereotip kn mas..lama2 jd kebiasaan, dan jadi suatu kewajaran pabila perempuan gak orgasme..pdhal ni penindasan loh mas..perempuan sadar dia tersiksa, tp ndak tau musti berbuat apa..dalihnya bnyk, malu, takut suami kecewa,paradigma agama yg katanya istri gk boleh membantah suami,dll..pdhl agama selalu mengajarkan kebaikan dan keadilan kn mas..smoga para suami sadar (yg blm sadar)y mas bhw perempuan jg bisa dan pengen orgasme loh...hehehe..tq bgt komen-nya ya..senang fien bs sharing..@salam

Haris mengatakan...

Maka itu fien, mas suka kasian sama mereka. Kalau pas ketemu para suami yang mau belajar, Insya Allah mas sharing sama mereka.
Mas juga seneng bisa sharing sama Fien

Anonim mengatakan...

setuju dengan pak erik, seyogyanya, kenikmatan itu milik bersama! sebage suami istri harus saling terbuka dan mau memahami pasangan masing2...

Arif mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.