Dia tangguh saat menjalankan roda kehidupan
Dia menang melawan hierarki diskriminasi
Dia maju bersama semangat berkobar
Dia cerdas saat memimpin dunia
Suaranya lantang menantang kebodohan
Geraknya gesit mengejar cita-cita
Langkahnya tegap menyongsong masa depan
Wajahnya beringas berkelahi dengan waktu
Katanya, demi membela kaumnya
Katanya, untuk meruntuhkan patriarkhi
Katanya, tak mau lagi terpinggirkan
Katanya, harus sejajar dengan laki-laki
Tapi dia tetap luluh saat anak merengek
Dia selalu mengalah saat suami meminta
Dia tak pernah mendahului Tuhan
Dan dia merasa bodoh jika sampai bercerai
Suaranya lirih saat meninabobokan buah hati
Geraknya juga memanja ketika suami mengharap
Langkahnya tetap gemulai berbalut kebaya
Dan wajahnya selalu ayu tersenyum menyapa hari
Aek Nabara, 22 Juni 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar