Aku selalu dikatakan cantik
Semburat wajah sumringah bak mata air
Memilin mahkota berderai tawa memanja
Ria lepas begitu saja dari sahaja
Tak mampu membendung suka
Malu-malu…pelan-pelan…hingga terjatuh dalam buai
Terumpan mulut beracun, aku tak sadar…
Pagi, siang, malam terhanyut sungai berjeram
Lalu ragaku terkikis habis, dimakan ular
Sebentar lagi mati, terbius bisanya
Tapi aku terbangun, telanjang !
Ular itu melucuti kain sariku
Dan, ah ! aku kini tertipu (lagi) !!!
Aek Nabara, 17 Juli 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar