Berdekil legam terbakar matahari
Menunggu angin menyapu angan menerbangkan mimpi
Asa yang hingga kini tak jua bersua
Hampir separuh umur direlakannya kikis
Melupakan getirnya kisah pilu kala remang-remang
Tak sanggup melawan…tak kuasa menangkis
Hingga terkoyak-koyak…habis…hilang…sakit…
Perih itu masih terasakan
Waktu tak bisa merubah semuanya menjadi lebih baik
Kini tawanya lepas tak terbatas
Tangisnya berderai terkuras
Sesaat tertawa kemudian menangis…terus
Sampai matahari membenam letih bersinar
Perempuan itu…masih di ujung jalan…
Aek Nabara, 26 Juni 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar