Senin, 08 September 2008

Harus Ada yang Dikorbankan

Baru-baru ni aku dapet tlp dr sobat kuliahku dulu, Inen. Katanya, Riri, sobat aku juga, bakal segera divorce alias cerai ! Lho ??? kaget bukan kepalang dengernya, masa si riri yg meritnya jarak satu bulan ma aku sekarang dah mo cerai ??? apalagi anaknya juga dah seumuran ma anakku..masa iya tega-teganya mo cerai ???

Karena kaget n penasaran gak percaya gitu, akhirnya aku langsung telp si-riri. Tanpa basa-basi aku langsung teriak2 n memberondongnya dg banyak pertanyaan...

"Ri, bener nih kamu mo cerai ?"
"Tau darimana Fin ?"
"Nggak penting, bener nggak ?"tanyaku agak emosi
"Iya Fin..." jawab riri kalem
"Gila ya kamu Ri..kamu pikir pernikahan itu main-main apa ??? apa kamu nggak kasihan sama anak kamu ? jangan egois gitu donk !" suaraku meninggi
"Udah nggak kuat Fin..." jawab riri, lagi-lagi dengan nada yang datar-datar aja
"Nggak kuat apanya ? sebenarnya ada masalah apa si kok sampe mo cerai segala ?!"
"Biasa lah...orang ketiga."
"Orang ketiga gimana maksudnya ?"
"Suamiku tuh ketahuan punya perempuan lain Fin, alias selingkuh !"
"Emang ada buktinya ?"
"Ada. Pokonya semua dah jelas. Dia selingkuh !"
"Tapi kamu sama sandy kan udah pacaran lama Ri..kok bisa sih sandy selingkuh. apalagi kalian kan baru aja merit, punya anak...nggak mungkin lah..."
"Sebenarnya cewek itu yang kegatelan ma sandy. tapi sandy-nya juga yg bloon, mau-mau aja digodain ma cewek sialan itu."
"Ah Ri..sandy dah ngakuin semuanya belom ?"
"Udah. Alasan klasik..khilaf katanya..."
"Ya mungkin memang khilaf Ri..apa nggak bisa si dibicarain baik-baik ? Nggak usah pake acara cerai-cerai segala ?"
"Nggak tau lah Fin..aku bingung juga..Disisi lain aku masih cinta ma dia, tapi disisi lain aku juga benci banget sama dia...."
"Jangan egois gitu donk Ri...pentingin anak kamu...dia tuh masih butuh figur bapaknya."
bla...bla..bla...

Sori yak gak diterusin ngobrolnya, karena kami telponnya lamaaaaa banget..bisa abis ni jatah postingan hehehe..

Cuman, aku nggak habis pikir..kenapa pasangan itu sangat egois..nggak mikirin anaknya yg masih kecil. Hhh...nggak tau lah...yg jelas, pas lebaran aku mudik ke kampung halaman, aku mo nyamperin dia n minta penjelasan dia...*huh, aku cuma kasian aja ma anaknya..kubayangkan seandainya anakku yg mengalami itu..hiks..*

Buat Riri & Sandy dan pasangan2 lainnya yg bernasib sama, kayaknya perlu direnungkan lagi deh kalo mo cerai..apalagi kalo udah anak..memang menyakitkan rasanya disaat kita sudah jengah dengan pasangan kita tapi kita tetap dituntut untuk berbagi dan hidup bersama dengan pasangan kita...tapi dalam sebuah rumah tangga harus ada yg dikorbankan. Karena hidup kita adalah pilihan...dan jangan lupa bahwa anak adalah titipan dr Allah SWT yg sudah pasti menjadi tanggungjawab kita sebagai ortu untuk membesarkan, merawat, dan mendidik dia dengan sebaik-baiknya...jadi nggak ada alasan anak bisa jadi 'korban' persoalan yang tengah melanda orang tuanya...

Riri...sesakit apapun hatimu, aku tetap berharap rumah tanggamu tetap kokoh berdiri..lakukan peranmu sebagai perempuan yang kuat dan tegar selama ini. Justru, ini adalah saat-saat dirimu diuji ttg kesetiaan dan cintamu pada suami seperti janji kalian saat akad nikah dulu...kalo kamu ingin rumahtanggamu tetap berdiri, korbankan hatimu, korbankan rasa sakitmu demi mencari kebaikan bersama...pedih memang..tapi itulah kehidupan..ada saat kita terluka ada saat kita bahagia...aku yakin bahwa ketabahan dan keikhlasanmu akan membuahkan sebuah kabar bahagia nantinya...percayalah bahwa Allah SWT tidak pernah tidur...Dia Maha Tahu apa yg sudah dilakukan umatNya, termasuk pengorbananmu demi mempertahankan rumahtanggamu...dan Allah SWT Maha Adil..

Tapi kalo kamu memang tak berkorban untuk cintamu..yaa...sudah didepan mata jurang perceraian itu...egois, mungkin hanya itu yg bisa kuucapkan padamu...*maaf ya Ri..aku cuma nggak tega aja bayangin anakmu..apalagi anakmu sebaya dengan Keisha-ku...*

Menurut aku, bukan perceraian jalan terbaik untukmu (selamanya bukan jalan terbaik !), tapi mungkin kamu lebih harus memikirkan bagaimana caranya untuk menumbuhkan kembali rasa cinta yg selama ini tersapu oleh pengkhianatan suamimu...percayalah..cinta itu akan bersemi kembali Ri...

Keep on trust ur love....

6 komentar:

Anonim mengatakan...

rasanya gak ada menghalangi saya untuk berguru ke mBa deh, untuk urusan tulis-menulis ...

Anonim mengatakan...

*gak ada yg bisa menghalangi saya.... (ralat)

Jenny Oetomo mengatakan...

Kata pujangga cinta memang butuh pengorbanan tapi seberapa besar ya?, Salam

fien prasetyo mengatakan...

@gus
aku jg msh bljr mas..termasuk sama sampeyan..salam

@jenny oetomo
sebesar niatan kita unt tetep mempertahankan RT / cinta..salam jg

Anonim mengatakan...

cinta butuh pengporbanan tapi pengorbanannnya jg hrs setimpal donk!

fien prasetyo mengatakan...

@senny
pengorbanan itu termasuk jg tak mengharapkan balasan krn sudah berkorban...