Rabu, 21 Mei 2008

Siang

Terik menghunus ubun-ubun
Menembus hingga jatuh di mata kaki
Langkah menyeret debu…berat…
Menyapu peluh yang luruh di lantai

Bayu angkuh merengkuh sedikit
Tak sampai helai rambut melambai
Diam…sombong…tak menghembus
Leher letih menahan dahaga

Mata sayu meredup dan sedikit nanar
Mengkerut memuntahkan gelegar isi hati
Mengaduh, merintih, menghujat…
Lalu terpekur, telentang di peraduan

Harus panas kemudian lunglai
Harus silau lalu terpejam
Agar beban hari ini menguap lepas
Bersama mimpi di tengah hari
@aek nabara, may, 9th 2008

Tidak ada komentar: