Jumat, 22 Mei 2009

Sebuah Sajak Burung

Andaikan aku terbang menyusuri langit
Hingga sayapku patah terhempas angin
Takkan ada lorong tempatku jatuh
Karena di bumi hanyalah seonggok angkuh
Yang siap menusukku kapanpun ia mau

Bagaimana aku melewatinya
Jika mengepak saja aku tak mampu
Berangsur-angsur tubuhku terkapar
Darah semburat sesemburat rasaku
Kecewa menganga menggantikan pedihnya luka
Sesaat terpejam sebelum akhirnya aku benar-benar mati…

Aek Nabara, 23 Mei 2009

Tidak ada komentar: