Sabtu, 21 Maret 2009

Belanda, Dream Come True...


Kalau kita berbicara studi ke luar negeri, yang ada di benak kita pasti melulu persoalan biaya studi, biaya sekolah, bahasa, sampai ke kehidupan sosialnya. Semuanya kerap menjadi kendala besar bagi seseorang untuk melangkah studi ke luar negeri. Kalau soal keinginan, saya yakin semua orang pasti punya keinginan yang sama, yaitu sama-sama ingin punya kesempatan studi ke luar negeri. Namun bagi mereka yang tak mendapat beasiswa hal itu seperti mimpi di siang bolong. Padahal untuk memperoleh beasiswa tidaklah semudah kalau kita membalikkan telapak tangan. Kendala itu juga tak berarti bagi mereka yang berada di kalangan the have. Dengan keberadaan ekonomi yang baik, mereka tinggal memilih saja kemana tujuan studinya.

Namun, bagaimana dengan mereka yang hanya memiliki kehidupan menengah dan selalu kalah bersaing dalam memperebutkan sebuah beasiswa, seperti saya. Bukan berarti bodoh, tapi kesempatan itu mungkin hanya 1 banding 10, sehingga tak mudah untuk bisa mencuri kesempatan tersebut. Beberapa mengatakan bahwa studi ke luar negeri adalah hayalan. Tak mungkin terwujud. Dan keinginan mulia untuk belajar dan menjadi orang yang maju itu pun melayang dengan sia-sia. Bisa dibayangkan, betapa sangat meruginya dunia bila kehilangan semangat belajar dan maju dari penduduknya. Kalau saja kesempatan itu bisa dicapai (minimal dipermudah) mungkin dunia ini akan memiliki berjuta jenius-jenius penerus Einstein atau filsuf-filsuf sekaliber Sigmund Freud.

Pertanyaannya, adakah sebuah negara maju yang memiliki kriteria ”terjangkau” bagi semua kalangan ? Bukan saja sebagai tempat belajar tapi juga sebagai pusat komunitas dunia. Sebab seorang cerdas tak akan bisa memanfaatkan kecerdasannya untuk mencerdaskan dunia tanpa diketahui keberadaannya. Setidaknya ia harus berada di titik magnet sehingga dapat dituju oleh seluruh wilayah medan magnet.

Kemudahan akses informasi hampir selalu bisa menjawab pertanyaan saya. Berawal dari satu pertanyaan sederhana tadi, saya menemukan jawaban yang membuat saya berhenti untuk bertanya lagi. Sepertinya saya seperti menemukan oase yang selama ini saya cari. Dan pilihan saya jatuh pada negeri kincir angin, Belanda.

Kenapa Belanda ?!

Sebab saya punya beberapa alasan kenapa memilih Belanda sebagai tempat studi yang tepat bagi siapa saja yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri. Selengkapnya adalah sebagai berikut : (lihat juga selengkapnya di http://studwww.ira.uka.de/~s_kurnia/merantauwiki/index.php?n=Belanda.Kuliah)

Kuliah dalam bahasa Inggris
Meskipun bahasa Belanda sebagai bahasa nasional, namun ternyata bahasa Inggris digunakan secara luas disana. Bahkan, Belanda selalu mengimport buku dalam bahasa Inggris lebih banyak dibanding negara-negara lain yang tidak berbicara bahasa Inggris. Hal ini memudahkan kita dalam berkomunikasi dimanapun dan dengan siapa pun tentunya tanpa takut karena tak bisa berbahasa Belanda.

Biaya kuliah dan hidup yang masuk akal
Terbukti biaya kuliah di Belanda ternyata lebih rendah dari negara berbahasa Inggris lainnya. Hal ini dikarenakan adanya subsidi dari pemerintah Belanda yang menguntungkan bagi mahasiswa. Menurut informasi, biaya kuliah berkisar antara 500 sampai dengan 1300 EURO tergantung dari universitas dan mayor yang diambil. Sedangkan biaya hidup untuk mahasiswa juga relatif murah. Dengan biaya sekitar 650 EURO per bulan kita sudah dapat menanggung hidup termasuk akomodasi, kehidupan sehari-hari, transportasi lokal, asuransi kesehatan, dan buku-buku. Mahasiswa juga diperbolehkan untuk bekerja sekitar 10 jam per minggu kecuali bulan tertentu boleh bekerja penuh.

Pintu Gerbang Eropa
Banyak ibukota negara di Eropa yang dapat dijangkau dengan mudah dari Belanda. Menuju Brussels hanya ditempuh 2 jam dengan menggunakan kereta api, dan hanya 1 jam ditempuh dari Belanda menuju Paris, London, atau Berlin menggunakan pesawat terbang.Selain itu, banyak tersedia transportasi murah bahkan gratis (seperti kapal feri yang menghubungkan pusat kota dengan wilayah utara Amsterdam) yang disediakan untuk mahasiswa. Bahkan mahasiswa tidak perlu membuat visa selama Belanda menjadi bagian dari Uni Eropa yang mengijinkan orang-orang untuk bebas menyeberang perbatasan.
Ini jelas luar biasa sekali. Bayangkan, dari Belanda kita bisa pergi ke negara-negara besar dan maju lainnya di Eropa dengan sangat mudah. Benar-benar negara strategis bagi komunitas dunia.

Lingkungan yang menyenangkan dan Internasional
Orang-orang Belanda terbiasa berhubungan dengan orang-orang di seluruh dunia. Ini penting bagi kita yang masih awam dengan komunitas dunia. Kita akan sangat terbantu memiliki kawan-kawan warga Belanda. Selain akan membawa kita pada arus komunitas dunia, juga akan mengajarkan bagaimana kita bisa menjalin komunikasi dengan orang-orang di seluruh dunia sehingga tercipta sebuah hubungan baik yang menguntungkan.
Bahkan di Amsterdam, lebih dari 40 persen dari populasi adalah pendatang dari negara lain. Untuk keamanannya, tak perlu khawatir, sebab Amsterdam dianggap seaman Vancouver dan Montreal, tapi jauh lebih aman dari Brussels, Berlin, dan Hongkong. Dengan begitu kita akan dapat belajar dengan baik dan merasa aman pastinya.

Belanda yang modern dan penuh inovasi
Tahukah kalian, bahwa merk Sony, General Elektric, dan Sara Lee yang sering kita dengar itu memiliki markas di Belanda. Tentu bukan hanya produk itu saja, masih banyak yang lain. Ini membuktikan kebenaran bahwa Belanda adalah termasuk dalam 10 besar negara utama pengeksport. Disini penggerak utama perekonomian adalah dari sektor perdagangan internasional. Jadi jangan ragu lagi dengan kecanggihan-kecanggihan yang ada di Belanda. Semuanya selalu berinovasi secara up to date dan sangat modern. Dan kita bisa belajar dari teknologi yang terus berkembang disini.

Cara pengajaran di Belanda
Menghormati pendapat dan keyakinan individu adalah kebajikan yang memberikan kekuatan pada keanekaragaman struktur sosial dari sebuah negara Belanda. Gaya pengajaran dipusatkan pada mahasiswa, serta memberikan perhatian dan kebebasan yang sangat dibutuhkan mahasiswa untuk dapat mengembangkan opini dan kreatifitas masing-masing dalam mengaplikasikan pengetahuan yang mereka dapatkan.
Bahkan Belanda memperoleh pengakuan internasional untuk sistem ground breaking Problem-Based Learning (PBL) yang melatih mahasiswa untuk mampu menganalisa dan memecahkan masalah dengan praktis dan mandiri melalui penekanan pada belajar sendiri dan disiplin diri.

Sistem pendidikan tinggi di Belanda

Saat ini pemerintah Belanda tengah mempersiapkan perubahan dari sistem pendidikan tinggi menjadi sistem bachelor-master, sama seperti sistem pendidikan yang dipakai di Inggris dan Amerika. Ini adalah salah satu kelebihan studi di Belanda. Kita akan mendapatkan sistem pendidikan yang setara dengan Inggris dan Amerika dengan berbagai kemudahan terutama dari segi biaya.

Rasanya hati saya sudah terkunci. Informasi diatas membuat saya sangat terkesan dan tertarik dengan Belanda. Tak mungkin lagi saya berpindah ke lain hati. Belanda adalah negara yang tepat bagi saya dan semuanya. Keragu-raguan saya terjawab sudah. Dan Belanda akan mewujudkan mimpi-mimpi saya dan teman-teman lainnya untuk bisa studi ke luar negeri.

Dengan berbagai kemudahan studi di Belanda, tentu akan membuka peluang bagi anak-anak dunia untuk bisa lebih maju dan mampu bersaing positif. Kini dunia bukan hanya milik Amerika saja, tapi juga milik anak-anak di seluruh dunia yang memiliki semangat untuk maju.

Belanda adalah inspirasi tentang kehidupan. Dari Belanda, saya akan membuka pintu dunia, berkomunikasi dengan dunia, dan berdedikasi di dalamnya. Setidaknya saya akan menorehkan sebuah karya hidup bagi komunitas dunia yang sarat dengan warna.

Pustaka Gambar :

http://bahas.multiply.com/journal/item/27 (gambar sigmund freud)

http://www.parissweethome.com/parisrentals/eiffel_my.php (gambar menara eifel)

www.umass.edu/umhome/events/articles/82847.php (gambar london)

http://www.voanews.com/indonesian/archive/2005-03/a-2005-03-27-3-1.cfm (gambar tembok berlin)

sahatsimarmata.blogspot.com/2008/12/netherlan... (gambar bendera, peta, pusat pemerintahan, Amsterdam )

http://sahatsimarmata.blogspot.com/2008/12/amsterdam-central-station-dan.html (gambar rel kereta api)

Tidak ada komentar: